Monday, January 2, 2012

TANTANGAN GEOGRAFIS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERSONALIA


1.     MANAJEMEN PERSONALIA

1.1  Pengertian Manajemen personalia
Menurut Prof. Edwin B. Filippo Manajemen Personalia adalah”perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dan sumber daya manusia uuntuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat.
Michel J. Jucius : Manajemen Personalia adalah lapangan manajemen yang bertalian dengan perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian bermacam-macam fungsi pengadaan, pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga :
a.       Tujuan untuk apa perkumpulan didirikan dan dicapai secara efisien dan efektif.
b.      Tujuan semua pegawai dilayani sampai tingkat yang optimal.
c.       Tujuan masyarakat diperhatikan dan dilayani dengan baik.
Gary Dessler : Manajemen Sumber Daya Manusia adalah kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek “orang” atau sumber daya manusia dari posisi seorang manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan penilaian.
T. Hani Handoko : Manajemen Sumber Daya Manusia adalah : penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi.
     Jadi Manajemen personalia adalah : "Manajemen terhadap tenaga kerja, dan pegawai yaitu bagaimana memanajemen dan mengatur pegawai di dalam perusahaan atau pengaturan tenaga kerja dalam suatu perusahaan atau lembaga, dimana pengaturan ini dalam arti seluas-luasnya.






1.2  Tantangan Geografis dalam Pengambilan Keputusan Personalia
Dalam perjalanannya menejemen personalia menghadapi tantangan dalam mengambil atau menetapkan suatu keputusan dan salah satu tantangan tersebut adalah tantangan geografis yang\akan kita bahas ini.
Keadaan tenaga kerja yang mempunyai aneka macam latar belakang budaya, nilai, usia, tingkat pendidikan dan kemampuan yang dibawa pegawai kedalam organisasi mempunyai dampak terhadap MSDM dalam upaya mengembangkan praktek-praktek dan kebijaksanaan sumberdaya manusia yang tepat. Hal ini dapat dipahami sebab motif-motif para pekerja dan faktor-faktor movitasi kerja yang berbeda. Sebagian dapat lebih termotivasi oleh gaji yang besar, sebagian lagi mungkin oleh isi pekerjaan yang menantang.
Selanjutnya beberapa faktor di atas dapat berubah, misalnya tingkat pendidikan tenaga kerja yang makin tinggi mengakibatkan keinginan otonomi yang lebih besar terhadap pekerjaan. Otonomi yang lebih besar berarti harus memberi kebebasan yang lebih luas. Pemberian otonomi yang lebih besar akan mengakibatkan ketidakpastian semakin besar, dan spesialisasi yang terlalu tinggi menjadi sesuatu yang membosankan serta tidak memotivasi para pekerja untuk bekerja lebih baik. Tantangan yang muncul dari situasi ini adalah timbulnya ketidakpastian internal yang tinggi, yaitu timbulnya masalah dalam integrasi dan koordinasi. Disamping itu, akan ada tuntutan yang makin banyak dari pegawai seperti jalur karier yang lebih tinggi dan gaji yang lebih menantang.

Berikut beberapa tantangan yang dihadapi oleh Manajemen Personalia terkait dengan kondisi geografis yang ada, antara lain :

1.      Keamanan Lingkungan
Hal hal yang akan dihadapi seperti:
·         Daerah yang ramah lingkungan
·         Tingkat kriminalitasnya tinggi atau tidak
·         Terjangkau oleh kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum



2.      Biaya Hidup
·         Biaya hidup karyawan yang berada di perdesaan tentu akan berbeda dengan karyawan yang hidup di perkotaan
·         Biaya transportasi karyawan
·         Biaya konsumsi karyawan

3.      Tempat Tinggal Karyawan
·         Tempat tinggal calon karyawan/karyawan dengan perusahaan yang akan mereka tempati.

Sebagai contoh:
            Misalkan Perusahaan A yang berpusat di daerah Sudirman Jakarta, akan membuka cabang perusahaannya di Kalimantan yang merupakan  pusat daerah sumber daya perusahaan, terletak di daerah terpencil, jauh dari pemukiman perdesaan.
TANTANGAN
JAKARTA
KALIMANTAN
KEAMANAN LINGKUNGAN
·      Terletak di pusat Kota, tingkat kriminalitasnya tinggi.
·      Polusi udara yang sangat tinggi akan mempengaruhi kesehatan karyawan.
·      Mudah terjangkau oleh kendaraan umum maupun kendaraan pribadi karena terletak di pusat Jakarta.
·         Terletak di daerah yang terpencil, rawan akan binatang-binatang buas.
·         Polusi udara yang belum terkontaminasi dengan polutan kendaraan.
·         Minimnya kendaraan umum, dan kondisi jalan kurang baik, serta jauh dari pusat kota.
BIAYA HIDUP
·       Biaya hidup menjadi lebih besar karena memiliki variasi jenis konsumsi dan kendaraan umum yang beragam.
·         Biaya hidup akan lebih besar karena tersedianya berbagai macam fasilitas hiburan.
·         Biaya hidup akan menjadi besar karena tingginya harga tempat tinggal di perkotaan.
·         Lifestyle masyarakat ibukota yang terkesan glamour dan konsumerisme.
·      Biaya hidup menjadi lebih kecil, baik dari segi konsumsi, alat transportasi, karena lokasi yang terletak terpencil, jauh dari pemukiman penduduk.
·      Biaya hidup akan menjadi lebih kecil karena minimnya kebutuhan hiburan karyawan.
·      Biaya hidup akan menjadi lebih kecil karena minimnya harga tempat tinggal di perdesaan.
·      Masyarakat perdesaan yang cenderung oldschool.
TEMPAT TINGGAL
·         Lokasi yang strategis akan menjangkau para karyawan maupun pelamar karena dekat dari daerah tempat tinggal.
·         Tersedianya berbagai macam tempat tinggal, mulai dari kost-kostan, kontrakan, apartemen dan komplek perumahan,
·         Lokasi yang terpencil akan mempersulit para karyawan ataupun pelamar karena terletak sangat jauh dari daerah tempat tinggal.
·         Minimnya jenis tempat tinggal di sekitar lokasi karena terpencil dan jauh dari pemukiman penduduk.


1.3    SOLUSI MENGHADAPI TANTANGAN KONDISI GEOGRAFIS
Setelah mengetahui tantangan-tantangn diatas, maka dibutuhkan solusi-solusi guna menghadapi tantangan-tantangan tersebut seperti contoh dalam hal lingkungan tempat tinggal si pelamar maka perusahaan harus mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Apabila si pelamar berdomisili ditempat yang transportasinya terbatas, maka ada kemungkinan perusahaan menyediakan transportasi yang mendukung, atau bila tempat tinggal si pelamar terlalu jauh dari perusahaan maka ada pertimbangan lebih lagi untuk menerima si pelamar menjadi karyawan. Kemudian untuk biaya hidup yang berhubungan dengan gaji karyawan . perusahaan dapat memberikan tunjangan diluar gaji pokok.

No comments:

Post a Comment